Secawan Sajak

Tuan, mari teguk sampai habis sajak – sajak yang aku suguhkan

Teguk sampai tuan mabuk

Sajak – sajak yang tuan sebut rayuan

Sajak – sajak yang aku sebut tipuan

Tipuan – tipuan penakluk hatimu tuan

Jika tuan bertanya ; darimana kau belajar menaklukan hati?

Ilmu itu turun temurun dari leluhurku tuan

Hawa.

 

Rahim-ku

Mungkin sesungguhnya perempuan memiliki dua rahim

Salah satunya terletak di otak

Tak berhenti mereproduksi pemikiran – pemikiran

Dan otakku terlalu sering dibuahi oleh keraguan

Kemudian ia melahirkan pertanyaan demi pertanyaan

Tentang apa itu hidup

 

Kata

Aku hanyalah penggalan kata yang tak sempat jadi paragraf

Tapi aku pernah tergores di bait – bait cerita hidupmu

Aku hanya ingin ada dengan seadanya

Tanpa imbuhan awalan dan akhiran

Cukup ada dengan yang pernah kau baca sebagai “Kita”

Just be Happy!

Sebab hidup terlalu singkat untuk membiarkan orang menentukan apa yang membuat kita bahagia. Maka mari bahagia dengan cara masing-masing.

Perjuangkan apa yang membuatmu bahagia!

Termasuk walaupun sebagian orang menganggap-mu gila karena melakukan hal itu.

Ah, bukankah hidup ini memang penuh dengan kegilaan-kegilaan? Tinggal kita yang memilih bagaimana caranya.

tumblr_l1agzkAIqe1qb1dueo1_500

do-more-of-what-makes-you-happy

Tentang Sebuah Relasi

Setiap relasi itu ada fase naik dan juga turun. Bukan hanya naik dan bukan hanya turun ~ @MungareMike

Yups. Dalam setiap fase hidup itu selalu ada naik dan turunnya. Ada fase dimana kita bisa tertawa bahagia sepanjang hari, ada fase dimana kita akan galau gundah gulana karena masalah seakan tak ada habisnya. Begitu pula dalam suatu hubungan. Hubungan apapun itu, entah suami – istri, orang tua – anak, kakak – adik, persahabatan maupun pacaran.

Fase hidup itu sangat alamiah terjadi dan itu hal yang wajar, sayangnya kadang kita tidak cukup siap saat fase ini datang. Contohnya dalam sebuah hubungan percintaan ada fase dimana rasanya kita bosan pada pasangan, lelah untuk menunggu atau mungkin mulai jenuh dengan jarak dan waktu. Aku pun pernah merasakannya. Lelah kemudian sempat berpikir untuk mengakhirinya saja. Aku lupa kalau fase itu adalah hal yang  wajar dan yang dibutuhkan adalah aku harus punya respon hati yang benar.

Read More »

Perem.

M. women

Perem = perempuan a.k.a wanita

Aku seorang perempuan yang menurut beberapa temanku tidak terlalu feminim, menjurus ke tomboy katanya. Padahal aku hanya tidak terlalu sering mengenakan rok ataupun berdandan. Alasannya simpel! Kaos, celana jeans dan sepatu snekers itu lebih nyaman, bukan karena aku cenderung kelaki – lakian. Kadang aku berpikir apa rasanya yah jadi seorang lelaki? Atau apa rasanya kalau lelaki pun merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang perempuan?

Bukan aku tidak bersyukur aku terlahir sebagai seorang perempuan, tentu saja aku bersyukur terlahir sebagai sosok yang memiliki payudara yang menonjol, pinggul ramping, vagina dan juga rahim sebagai tempat munculnya anakku kelak.  Tapi boleh kan kita memikirkan apa saja atau bertanya tentang apa saja?

Read More »

Pukul 10.30 malam

Malam sudah pekat,  hitam kelam

terdengar  teriakan penuh caci dan maki yang terekam

Dari lelaki penuh dendam

Amarah bagai nyala api yang tak padam

Tangannya yang kokoh siap untuk menerkam dan mencengkram

Wanita yang terdiam

Dengan mulut bungkam

Ada tangis yang teredam

Menoreh luka yang melebam

Di sudut hati tak terselam